Beranda | Artikel
Kamu bersama siapa?
Kamis, 30 April 2009

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ السَّاعَةِ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

Sulaiman bin Harb menuturkan kepada kami. Dia berkata; Hammad bin Zaid menuturkan kepada kami dari Tsabit dari Anas radhiyallahu’anhu bahwa dulu ada seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hari kiamat. Dia berkata, “Kapankah hari kiamat tiba?”. Nabi bersabda, “Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menyambutnya?”. Dia menjawab, “Tidak ada melainkan hanya saja saya mencintai Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka Nabi bersabda, “Kamu kelak akan bersama dengan orang yang kamu cintai.” Anas pun mengatakan, “Tidaklah kami pernah merasa gembira melebihi kegembiraan kami ketika mendengar sabda beliau, ‘Kamu kelak akan bersama dengan orang yang kamu cintai’.” Maka Anas mengatakan,”Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan Umar. Dan aku berharap agar kelak bisa bersama mereka dengan kecintaanku kepada mereka meskipun aku tidak bisa beramal seperti amal-amal mereka.” (HR. Bukhari dalam Kitab al-Manaqib)

Hadits yang agung ini memberikan pelajaran di antaranya :

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui perkara gaib
  2. Hendaknya seseorang menanyakan sesuatu yang bermanfaat baginya
  3. Seorang pengajar atau mufti hendaknya mengalihkan jawaban kepada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi penanya jika pertanyaannya kurang bagus dan tidak penting baginya
  4. Cinta Allah dan Rasul merupakan bagian dari iman, bahkan itu merupakan pokoknya
  5. Cinta kepada Allah dan Rasul merupakan sebab utama untuk masuk ke dalam surga
  6. Tidak ada keimanan pada diri orang yang tidak cinta kepada Allah dan Rasul
  7. Dianjurkan menyampaikan kabar gembira kepada saudara sesama muslim
  8. Besarnya pengagungan para sahabat terhadap sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
  9. Keutamaan Anas bin Malik radhiyallahu’anhu
  10. Kejujuran dan kerendahan hati para sahabat dan sikap saling mencintai satu sama lain dan saling menghormati di antara mereka
  11. Keutamaan Abu Bakar dan Umar
  12. Orang masuk surga dengan sebab amal-amal mereka, meskipun amal bukanlah harga yang seimbang untuk mendapatkan segala kenikmatan surga
  13. Kewajiban mengikuti pemahaman sahabat terutama Abu Bakar dan Umar dan mendahulukan mereka di atas yang lainnya
  14. Perintah untuk mempersiapkan diri dengan iman dan amal salih untuk menghadapi dahsyatnya hari kiamat
  15. Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya amalan hati dan besarnya peran amal hati dalam meningkatkan kualitas amalan
  16. Dan faidah lainnya yang belum saya ketahui. Wallahu a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.


Artikel asli: http://abumushlih.com/kamu-bersama-siapa.html/